Selasa, 25 November 2014

Akuntansi

Akuntansi ? Banyak orang yang menyukai bidang ini. Karena, lulusan dari Akuntansi sangat dicari di setiap perusahaan. Entah perusahaaan besar atau perusahaan kecil. Maka dari itu, banyak orang berlomba-lomba untuk masuk kedalam dunia Akuntansi.
Sebenarnya, apa makna/definisi dari Akuntansi sendiri? Menurut, “Accounting Principle Board (APB) Statement No.4”  mendefinisikan bahwa akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa.Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif.
Banyak orang yang selalu ingin menjadi seorang akuntan, alasan mereka banyak. Namun satu hal yang pasti, karena didalam kehidupan masyarakat selalu terdapat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan keuangan maka banyak dari kalangan masyarakat membutuhkan ilmu yang mempelajari tentang keuangan.

Kita lihat, sejarah akuntansi itu sebenarnya seperti apa? Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan. Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno.  Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu.  Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.  Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistem yang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2.  Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon). Sumber : (http://nanad-xrpl.blogspot.com/p/sejarah-singkat-akuntansi.html)

Setelah kita menempuh pendidikan di Akuntansi, sebenarnya kita akan mendapatkan gelar apa? Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public Accountant (CPA) dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau Bersertifikat Akuntan Publik).

Akuntansi sangat lekat dengan kegiatan pembukuan. Setiap proses transaksi disetiap perusahaan selalu melalui proses pencatan. Berikut proses pencatatan dalam Akuntansi, pertama kita akan menjurnal seluruh transaksi di perusahaan. Kedua, kita memposting kedalam buku besar, lalu kita posting NSSD. Setelah balance, kita membuat Lap.Laba Rugi setelah itu Lap. Perubahan Ekuitas dan yang terakhir adalah membuat Laporan Posisi Keuangan. Itu adalah proses singkat kegiatan yang dilakukan dalam proses pencatatan di Akuntansi.  

Penulis : Kadek Dessy-3203013035



Tidak ada komentar:

Posting Komentar