Senin, 24 November 2014

“Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”



Akuntansi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Ya, akuntansi kini menjadi bagian dari kehidupan manusia. Mengapa bisa? Karena kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari jual beli suatu barang atau jasa yang mengakibatkan adanya sebuah perhitungan, pengukuran dan pengidentifikasi serta pencatatan atas transaksi-transaksi yang ada.
 Dari pengertian atau definisi diatas kita dapat mengerti bagaimana akuntansi tersebut sangat dibutuhkan dalam kehidupan , khususnya di organisasi atau perusahaan yang tujuannya mencari laba. Dalam hal ini perusahaan diminta untuk menyajikan laporan keuangan guna memberikan informasi terhadap pihak internal maupun eksternal. Berikut adalah tabel pengguna laporan keuangan
Internal
Pengguna Laporan Keuangan
Kebutuhan Informasi
Karyawan
Kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pascakerja, dan sebagainya
Manajemen
Kondisi keuangan perusahaan terkini yang relevan untuk perencanaan perusahaan

Eksternal
Pengguna Laporan Keuangan
Kebutuhan informasi
Investor
Posisi keuangan perusahaan untuk menentukan risiko berinvestasi
Pemberi pinjaman (kreditor)
Kemampuan perusahaan mengembalikan pinjaman
Pemerintah
Jumlah pajak perusahaan untuk membantu perhitungan penerimaan Negara dari sektor pajak
Pemasok
Kemampuan perusahaan membayar utang atas pembelian secara kredit
Pelanggan
Kemampuan perusahaan menyelesaikan proyek jangka panjang, misalnya konstruksi bangunan

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Hal itu berarti bahwa laporan keuangan tidak diperuntukkan untuk memberikan semua informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing pengguna laporan keuangan. Kali ini penulis akan membahas mengenai “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”.
Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis maupun entitas sektor public. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba, perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya.
Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidakpernah terjadi dalam entitas bisnis, tetapi dalam sektor publik entitas tersebut juga pernah terjadi, misalnya penerimaan sumbangan. Namun demikian, dalam praktik entitas nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk, sehingga sering kali sulit dibedakan dengan entitas bisnis pada umumnya.
Laporan keuangan untuk entitas nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut berbeda dengan laporan keuangan untuk entitas bisnis pada umunya. PSAK 45 ini menetapkan informasi dasar penentu yang disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba. Pengaturan yang tidak diatur dalam PSAK 45 ini mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) atau Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan. Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam PSAK 45, yaitu:
·         Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lain yang berasal dari sumber daya tersebut.
·         Pembatasan temporer  adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
·         Sumber daya terikat  adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer.
·         Sumber daya tidak terikat  adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.


Contoh bentuk laporan keuangan.
Contoh ini disajikan untuk memberikan gambaran anatomis. Contoh ini dapat berbeda dari kondisi yang terdapat dalam entitas nirlaba tertentu. Entitas nirlaba dianjurkan untuk menyediakan informasi yang paling relevan dan paling mudah dipahami dari sudut pandang pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, kreditur dan pemakai lain. Laporan keuangan disajikan secara komparatif.
( contoh laporan posisi keuangan )





Entitas Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 20x2 dan 20x1
(dalam jutaan rupiah)
20x2                20x1
                        ASET
                        Aset Lancar
                        Kas dan setara kas                                                                  188                  1.150
                        Piutang bunga                                                                         5.325               4.175
                        Persediaan dan biaya dibayar dimuka                                                1.525               2.500
                        Piutang lain-lain                                                                      7.562               6.750
                        Investasi berjangka pendek                                                     3.500               2.500
                        Aset Tidak Lancar
                        Properti Investasi                                                                   13.025              11.400
                        Aset Tetap                                                                            154.250           158.975
                        Investasi jangka panjang                                                      545.175           508.750
                        Jumlah aset                                                                           730.550             696.200

                        LIABILITAS
                        Liabilitas Jangka Pendek
                        Utang dagang                                                                        6.425                 2.625
                        Pendapatan diterima dimuka                                                   -                      1.625
                        Utang lain-lain                                                                       2.187                3.250
                        Utang wesel                                                                              -                     2.850
                        Liabilitas Jangka Panjang                                                    
                        Kewajiban tahunan                                                                4.213                4.250
                        Utang jangka panjang                                                            13.750              16.250
                        Jumlah liabilitas                                                                     26.575              30.850

                        ASET NETO
                        Tidak terikat                                                                         288.070             259.175
                        Terikat temporer ( catatan B )                                                60.855              63.675
                        Terikat permanen ( catatan C )                                            355.050              342.500
                        Jumlah aset neto                                                                  703.975             665.350 

                        Jumlah liabilitas dan aset neto                                            730.550             696.350

            Daftar Pustaka:
Pulungan, Andrey Hasiholan,. Ahmad basid Hasibuan & Luciana, Haryono. (2013). Akuntansi Keuangan Dasar berbasis PSAK per Juni 2012, Penerbit Mitra Wacana Media
            Hamzah, Ardi. 2013. (2013). Perspektif Kritis, Penerbit CV. Pustaka

          

Penulis :  Astriditta Rombe  (3203013184)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar