Senin, 24 November 2014

Artikel “Etika pemasaran dan tanggung jawab sosial”




Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati peraturan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi. Etika dalam organisasi mengharuskan agar para karyawannya bisa menjaga perilaku dalam berorganisasi dengan orang lain. Berhubungan dengan etika, saya akan membagi ilmu kepada pembaca tentang etika dalam bidang pemasaran serta tanggung jawab sosial dan juga bagaimana menghadapi kritik social terhadap pemasaran.
Kritik sosial menyatakan bahwa praktek pemasaran tertentu melukai konsumen individual, masyarakat secara keseluruhan, dan perusahaan lain.
Berikut ini beberapa dampak pemasaran terhadap konsumen individual, masyarakat dan bisinis lain.
1.      Dampak pemasaran terhdapa Konsumen Individual
·         Harga Tinggi
Tiga faktor penyebab harga menjadi tinggi :
-Biaya distribusi yang tinggi
-Biaya iklan dan promosi yang tinggi
-Markup secara berlebihan
·         Praktek Menyesatkan
Dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
-Penetapan harga yang mngelabui
-Promosi menyesatkan
-Kemasan yang menyesatkan
Pemasar berpendapat sebagian perusahaan menghindari praktek menyesatkan karena akan berdampak negative dalam jangka waktu yang lama.
·         Pemaksaan penjualan
Taktik semacam ini mungkin berguna dalam situasi penjualan satu kali untuk perolehan jangka pendek semata. Namun, sebagian besar penjualan melibatkan pembangunan hubungan jangka panjang  dengan pelanggan yang berharga. Pemaksaan penjualan atau penjualan yang menyesatkan bisa merusak keharmonisan hubungan dengan konsumen.
·         Produk yang Tidak Bermoral, Berbahaya, atau Tidak Aman
Satu keluhan yang umum adalah betapa seringnya, produk tidak dibuat dengan baik dan pelayanan tidak dilakukan dengan baik. Keluhan kedua adalah bahwa banyak produk yang hanya menghantarkan sedikit manfaat, atau produk itu mungkin berbahaya. Kritik ketiga menyangkut keamanan produk. Keamanan produk telah menjadi masalah untuk beberapa alasan, termasuk tidak pedulinya perusahaan, meningkatnnya kompleksitas produk, dan buruknya pengendalian kualitas. Bagaimanapun juga, sebagian produsen ingin menghasilkan barang berkualitas. Cara perusahaan menangani kualitas produk dan masalah keamanan bisa merusak tetapi juga bisa meningkatkan reputasinya. Perusahaan yang menjual produk berkualitas buruk atau produk yang tidak aman menanggung resiko menghadapi konflik dengan kelompok konsumen dan pembuat peraturan. Selanjutnya, produk yang tidak aman bisa menghasilkan tuntutan tanggung jawab hukum produk dan ganti rugi yang besar akan kerusakan yang ditimbulkannya.
Lebih mendasar lagi, konsumen yang tidak senang dengan produk perusahaan bisa menghindari pembelian mereka di masa depan dan memberitahu konsumen lain untuk bertindak sama. Jadi, permasalahan kualitas bisa mengakibatkan konsekuensi buruk. Pemasar kini tahu bahwa kualitas yang digerakkan pelanggan menghasilkan nilai dan kepuasan pelanggan, yang selanjutnya menciptakan hubungan pelanggan yang menguntungkan.
·         Pengusangan yang disengaja
Hal ini dilakukan dengan maksud menarik gaya pembelian konsumen yang semakin banyak, namun tindakan tersebut justru malah membuat konsumen menjadi beralih ke produk yang lain yang  masih bagus kualitasnya. Maka, sebagian besar perusahaan tidak merancang produk mereka untuk rusak lebih cepat, karena mereka tidak ingin pelanggan beralih ke merek lain.
·         Pelayanan buruk kepada konsumen lemah
Sistem pemasaran yang lebih baik harus dibangun untuk melayani konsumen yang lemah. Sebenarnya, banyak pemasar mendapat laba dengan mentargetkan konsumen semacam itu dengan barang dan jasa legal yang menciptakan nilai rill.
2.      Dampak pemasaran terhadap masyarakat secara keseluruhan
·         Keinginan palsu dan materialisme yang berlebihan
Kritikus menuduh bahwa sistem pemasaran mendorong seseorang untuk bersikap matre dimana orang dinilai dari apa yang mereka miliki bukan siapa dari diri mereka.
.           Pada tingkat yang lebih dalam, keinginan dan nilai kita tidak hanya dipengaruhi oleh pemasar, tetapi juga oleh latar belakang keluarga, kelompok sosial, agama, budaya, dan pendidikan.


·         Terlalu sedikit barang-barang sosial
Dewasa ini bisnis dituduh menjual barang-barang pribadi secara berlebihan dan mengorbankan barang publik. Ketika barang pribadi meningkat, diperlukan lebih banyak layanan publik yang sebelumnya tidak tersedia. Sebagai contoh, peningkatan kepemilikan mobil (barang pribadi) memerlukan lebih banyak jalan raya, pengawasan lalu lintas, tempat parkir dan layanan polisi (barang publik). Penjualan barang pribadi yang berlebihan menghasilakan “biaya sosial”. Untuk mobil, biaya sosial meliputi kepadatan lalu lintas, polusi udara, kelangkaan bensin, dan kematian dan kecelakaan yang diakibatkan oleh kecelakaan mobil
·         Polusi budaya
Iklan mengganggu acara-acara serius; halaman iklan memenuhi majalah; papan iklan menghalangi pemandanagn indah; spam memenuhi kotak e-mail kita.
·         Terlalu banyak kekuatan politik
Pengiklanan dituduh memegang terlalu banyak kekuasaan atas media massa, sehingga membatasi kebebasan media melaporkan berita secara mandiri dan objektif.
3.      Dampak pemasaran terhadap bisnis lain
Praktek pemasaran dapat merugikan perusahaan lain dan mengurangi kompetisi. Ada tiga masalah yaitu akuisisi pesaing, praktek pemasaran yang menciptakan hambatan untuk masuk, dan praktek pemasaran kompetitif yang tidak adil.
·         Akuisisi kadang-kadang bisa berdampak baik bagi masyarakat. Perusahaan yang melakukan akuisisi bisa mendapat skala ekonomis yang menyebabkan penghematan biaya dan penurunan harga.
·         Praktek pemasaran menghalangi perusahaan baru yang ingin memasuki industri.
·         Praktek pemasaran kompetitif yang tidak adil dengan maksud merugikan atau mengahancurkan perusahaan lain. Mereka mungkin menetapkan harga mereka di bawah biaya, mengancam menghentikan bisnis dengan pemasok, atau mencegah pembelian produk pesaing.
Tindakan masyarakat untuk mengatur pemasaran
Konsumerisme :  Adalah gerakan warga negara dan badan pemerintahan yang terorganisasi untuk meningkatkan hak dan kekuatan pembeli dalam hubungannya dengan penjual.
Environmentalisme : Adalah gerakan terorganisasi dari warga negara, bisnis, dan bada pemerintahan yang peduli terhadap perlindungan dan peningkatan lingkungan hidup masyarakat.

Tindakan publik untuk mengatur pemasaran
Kekhawatiran warga tentang praktek pemasaran biasanya menarik perhatian public. Beberapa isu hukum utama yang dihadapi manajemen pemasaran yaitu :
·         Keputusan penjualan
·         Keputusan iklan
·         Keputusan saluran
·         Keputusan hubungan kompetitif
·         Keputusan produk
·         Keputusan kemasan
·         Keputusan harga
Tindakan Bsnis Menuju Pemasaran yang Bertanggungjawab Secara Sosial
·         Pemasaran yang tercerahkan
·         Pemasaran yang berorientasi konsumen
·         Pemasaran nilai-pelanggan
·         Pemasaran inovatif
·         Pemasaran mengemban misi
·         Pemasaran berwawasan social
·         Etika pemasaran
Demikian yang dapat saya bagikan kepada pembaca tentang “Etika Pamasaran dan Tanggung Jawab Sosial” tentunya artikel ini masih banyak kekurangannya. Tetapi saya berharap, tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua. Terima Kasih J

Penulis : YOHANA D. JUANG  (3203013191)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar