Etika adalah suatu
sikap dan perilaku yang menunjukkan kesanggupan seseorang secara sadar untuk
mentaati peraturan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok
masyarakat atau suatu organisasi. Etika dalam organisasi mengharuskan agar para
karyawannya bisa menjaga perilaku dalam berorganisasi dengan orang lain.
Berhubungan dengan etika, saya akan membagi ilmu kepada pembaca tentang etika
dalam bidang pemasaran serta tanggung jawab sosial dan juga bagaimana
menghadapi kritik social terhadap pemasaran.
Kritik sosial
menyatakan bahwa praktek pemasaran tertentu melukai konsumen individual,
masyarakat secara keseluruhan, dan perusahaan lain.
Berikut ini beberapa
dampak pemasaran terhadap konsumen individual, masyarakat dan bisinis lain.
1.
Dampak pemasaran terhdapa Konsumen
Individual
·
Harga Tinggi
Tiga faktor penyebab harga menjadi
tinggi :
-Biaya distribusi yang tinggi
-Biaya iklan dan promosi yang tinggi
-Markup secara berlebihan
·
Praktek Menyesatkan
Dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
-Penetapan harga yang mngelabui
-Promosi menyesatkan
-Kemasan yang menyesatkan
Pemasar berpendapat sebagian perusahaan
menghindari praktek menyesatkan karena akan berdampak negative dalam jangka
waktu yang lama.
·
Pemaksaan penjualan
Taktik semacam ini mungkin berguna dalam
situasi penjualan satu kali untuk perolehan jangka pendek semata. Namun,
sebagian besar penjualan melibatkan pembangunan hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang berharga. Pemaksaan
penjualan atau penjualan yang menyesatkan bisa merusak keharmonisan hubungan
dengan konsumen.
·
Produk yang Tidak Bermoral, Berbahaya,
atau Tidak Aman
Satu keluhan yang umum adalah betapa
seringnya, produk tidak dibuat dengan baik dan pelayanan tidak dilakukan dengan
baik. Keluhan kedua adalah bahwa banyak produk yang hanya menghantarkan sedikit
manfaat, atau produk itu mungkin berbahaya. Kritik ketiga menyangkut keamanan
produk. Keamanan produk telah menjadi masalah untuk beberapa alasan, termasuk
tidak pedulinya perusahaan, meningkatnnya kompleksitas produk, dan buruknya
pengendalian kualitas. Bagaimanapun juga, sebagian produsen ingin menghasilkan
barang berkualitas. Cara perusahaan menangani kualitas produk dan masalah
keamanan bisa merusak tetapi juga bisa meningkatkan reputasinya. Perusahaan
yang menjual produk berkualitas buruk atau produk yang tidak aman menanggung
resiko menghadapi konflik dengan kelompok konsumen dan pembuat peraturan.
Selanjutnya, produk yang tidak aman bisa menghasilkan tuntutan tanggung jawab
hukum produk dan ganti rugi yang besar akan kerusakan yang ditimbulkannya.
Lebih mendasar lagi, konsumen yang tidak
senang dengan produk perusahaan bisa menghindari pembelian mereka di masa depan
dan memberitahu konsumen lain untuk bertindak sama. Jadi, permasalahan kualitas
bisa mengakibatkan konsekuensi buruk. Pemasar kini tahu bahwa kualitas yang
digerakkan pelanggan menghasilkan nilai dan kepuasan pelanggan, yang
selanjutnya menciptakan hubungan pelanggan yang menguntungkan.
·
Pengusangan yang disengaja
Hal ini dilakukan dengan maksud menarik
gaya pembelian konsumen yang semakin banyak, namun tindakan tersebut justru
malah membuat konsumen menjadi beralih ke produk yang lain yang masih bagus kualitasnya. Maka, sebagian besar
perusahaan tidak merancang produk mereka untuk rusak lebih cepat, karena mereka
tidak ingin pelanggan beralih ke merek lain.
·
Pelayanan buruk kepada konsumen lemah
Sistem pemasaran yang lebih baik harus
dibangun untuk melayani konsumen yang lemah. Sebenarnya, banyak pemasar
mendapat laba dengan mentargetkan konsumen semacam itu dengan barang dan jasa
legal yang menciptakan nilai rill.
2.
Dampak pemasaran terhadap masyarakat
secara keseluruhan
·
Keinginan palsu dan materialisme yang
berlebihan
Kritikus menuduh bahwa sistem pemasaran
mendorong seseorang untuk bersikap matre dimana orang dinilai dari apa yang
mereka miliki bukan siapa dari diri mereka.
. Pada
tingkat yang lebih dalam, keinginan dan nilai kita tidak hanya dipengaruhi oleh
pemasar, tetapi juga oleh latar belakang keluarga, kelompok sosial, agama,
budaya, dan pendidikan.
·
Terlalu sedikit barang-barang sosial
Dewasa ini bisnis dituduh menjual
barang-barang pribadi secara berlebihan dan mengorbankan barang publik. Ketika
barang pribadi meningkat, diperlukan lebih banyak layanan publik yang
sebelumnya tidak tersedia. Sebagai contoh, peningkatan kepemilikan mobil
(barang pribadi) memerlukan lebih banyak jalan raya, pengawasan lalu lintas,
tempat parkir dan layanan polisi (barang publik). Penjualan barang pribadi yang
berlebihan menghasilakan “biaya sosial”. Untuk mobil, biaya sosial meliputi
kepadatan lalu lintas, polusi udara, kelangkaan bensin, dan kematian dan
kecelakaan yang diakibatkan oleh kecelakaan mobil
·
Polusi budaya
Iklan mengganggu acara-acara serius;
halaman iklan memenuhi majalah; papan iklan menghalangi pemandanagn indah; spam
memenuhi kotak e-mail kita.
·
Terlalu banyak kekuatan politik
Pengiklanan dituduh memegang terlalu
banyak kekuasaan atas media massa, sehingga membatasi kebebasan media
melaporkan berita secara mandiri dan objektif.
3.
Dampak pemasaran terhadap bisnis lain
Praktek
pemasaran dapat merugikan perusahaan lain dan mengurangi kompetisi. Ada tiga
masalah yaitu akuisisi pesaing, praktek pemasaran yang menciptakan hambatan
untuk masuk, dan praktek pemasaran kompetitif yang tidak adil.
·
Akuisisi kadang-kadang bisa berdampak
baik bagi masyarakat. Perusahaan yang melakukan akuisisi bisa mendapat skala
ekonomis yang menyebabkan penghematan biaya dan penurunan harga.
·
Praktek pemasaran menghalangi perusahaan
baru yang ingin memasuki industri.
·
Praktek pemasaran kompetitif yang tidak
adil dengan maksud merugikan atau mengahancurkan perusahaan lain. Mereka
mungkin menetapkan harga mereka di bawah biaya, mengancam menghentikan bisnis
dengan pemasok, atau mencegah pembelian produk pesaing.
Tindakan masyarakat
untuk mengatur pemasaran
Konsumerisme : Adalah gerakan warga negara dan badan
pemerintahan yang terorganisasi untuk meningkatkan hak dan kekuatan pembeli
dalam hubungannya dengan penjual.
Environmentalisme :
Adalah gerakan terorganisasi dari warga negara, bisnis, dan bada pemerintahan
yang peduli terhadap perlindungan dan peningkatan lingkungan hidup masyarakat.
Tindakan publik untuk
mengatur pemasaran
Kekhawatiran warga
tentang praktek pemasaran biasanya menarik perhatian public. Beberapa isu hukum
utama yang dihadapi manajemen pemasaran yaitu :
·
Keputusan penjualan
·
Keputusan iklan
·
Keputusan saluran
·
Keputusan hubungan kompetitif
·
Keputusan produk
·
Keputusan kemasan
·
Keputusan harga
Tindakan Bsnis Menuju
Pemasaran yang Bertanggungjawab Secara Sosial
·
Pemasaran yang tercerahkan
·
Pemasaran yang berorientasi konsumen
·
Pemasaran nilai-pelanggan
·
Pemasaran inovatif
·
Pemasaran mengemban misi
·
Pemasaran berwawasan social
·
Etika pemasaran
Demikian yang dapat
saya bagikan kepada pembaca tentang “Etika Pamasaran dan Tanggung Jawab Sosial”
tentunya artikel ini masih banyak kekurangannya. Tetapi saya berharap, tulisan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua. Terima Kasih J
Penulis : YOHANA D. JUANG
(3203013191)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar