Selasa, 25 November 2014

Solusi Perusahaan Dalam Bersaing di AFTA 2015



Persaingan pangsa pasar di Indonesia sudah sangat besar. Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar karena setiap produk yang ditawarkan selalu menjadi incaran oleh konsumen. Banyak Negara lain mengatakan, produk apa saja yang ditawarkan di Indonesia dapat dengan mudah terjual. Daya konsumtif warga Indonesia pun sangat tinggi.
Pada tahun 2013, perekonomian Indonesia tumbuh 5,78 persen terhadap tahun 2012. Ditinjau dari sisi penggunaan, peningkatan PDB triwulan IV-2013 terhadap triwulan sebelumnya ini terutama didorong oleh peningkatan pengeluaran konsumsi pemerintah 34,18 persen. Sejalan dengan itu, pengeluaran konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,37 persen, pembentukan modal tetap bruto naik sebesar 2,94 persen. Hal ini yang dapat menjelaskan bahwa daya konsumtif warga Indonesia tiap tahunnya meningkat.
Pada tahun 2015 Indonesia juga akan mengikuti kesepakatan ASEAN yaitu AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA). Kesepatan ini mencakup perdagangan bebas, perdagangan bebas yang dimaksud adalah perdagangan barang dan jasa Negara lain yang dapat dengan mudah masuk di wilayah Indonesia dan begitu pula sebaliknya dari pihak Indonesia sendiri dapat mengexport barang atau jasa dengan mudah ke wilayah Negara lain yang tergabung dalam ASEAN. Perdagangan bebas ini masih menganut peraturan – peraturan yang di tetapkan oleh suatu Negara. Dengan adanya hal itu, Semakin banyaknya pesaing yang ada di pangsa pasar. Setiap perusahaan harus segara mencari solusi agar produknya dapat tetap bersaing dalam pangsa pasar yang sangat ketat itu.
Salah satu solusi agar dapat bersaing dalam pangsa pasar adalah meminimalkan biaya produksi tetapi tidak mengurangi kualitas suatu produk. Biaya produksi adalah pengorbanan sumber ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan produk. Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik lainnya.  Biaya produksi ini merupakan hal yang penting sebagai penentuan hasil produksi perusahaan berkualitas atau tidak. Dengan biaya produksi perusahaan dapat menentukan harga Jual produk yang akan dipasarkan.
Biaya produksi yang begitu besar bisa membuat harga jual produk semakin besar, hal itu membuat konsumen untuk melirik produk yang bukan produk perusahaan. Prinsip seorang konsumen yaitu mendapat barang yang berkualitas tetapi harga terjangkau. Dengan prinsip itu membuat manajemen berfokus untuk meminimalkan biaya produksi tetapi tetap menjaga kualitas produk dan memberikan pelayanan yang memuaskan.
Penghematan biaya produksi tersebut bisa dilakukan dengan cara menggunakan strategi JUST IN TIME yaitu membeli bahan baku pada waktu yang diperlukan perusahaan dalam proses produksi. Pemesanan saat waktu produksi dilakukan agar tidak mengeluarkan biaya penyimpanan dan biaya perawatan persediaan yang cukup besar, hal itu dapat mengefisienkan biaya yang tidak perlu dilakukan. Strategi ini dapat mengurangi biaya yang terkandung dalam biaya produksi sehingga harga jual produk dapat berkurang. Dengan menggunakan strategis just in time, perusahaan dapat bersaing dalam pangsa pasar yang begitu ketat.

Sumber : HTTP://www.bps.go.id/download_file/IP_Februari_2014.pdf

Penulis : Mahrosa Devi (3203013242)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar